WELCOME TO MY MIKRO BLOGGING (ERI NURYAMAN), I HOPE WE CAN FIND NEW AND MORE KNOWLEDGE

Kamis, 11 Oktober 2012

KALIMAT TAUHID "LAA ILAAHA ILLALLAAH"

Setiap muslim tentu menginginkan untuk masuk ke dalam surga dan selamat dari api neraka, untuk itu marilah kita memperhatikan sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam berikut ini,

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Barangsiapa yang akhir ucapannya (sebelum mati) adalah kalimat Laa ilaaha illallah maka dia akan masuk surga.” [HR. Abu Daud dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu’anhu, Shahihul Jami’: 11425]

Jelaslah bagi kita bahwa kunci surga adalah kalimat Laa ilaaha illallah. Ibarat sebuah rumah, surga memiliki pintu yang harus dibuka dengan sebuah kunci, itulah kalimat Laa ilaaha illallah. Akan tetapi, kenyataannya tidak semua orang yang memiliki kunci tersebut mampu membuka pintu surga, dikarenakan kunci mereka tidak bergerigi.

Al-Imam Al-Bukhari rahimahullah meriwayatkan dalam Shahih-nya,

وَقِيلَ لِوَهْبِ بْنِ مُنَبِّهٍ أَلَيْسَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ مِفْتَاحُ الْجَنَّةِ قَالَ بَلَى وَلَكِنْ لَيْسَ مِفْتَاحٌ إِلاَّ لَهُ أَسْنَانٌ فَإِنْ جِئْتَ بِمِفْتَاحٍ لَهُ أَسْنَانٌ فُتِحَ لَكَ وَإِلاَّ لَمْ يُفْتَحْ لَكَ

“Dan pernah dikatakan kepada Wahb bin Munabbih rahimahullah, “Bukankah Laa ilaaha illallah adalah kunci surga?” Beliau menjawab, “Benar, akan tetapi tidak ada sebuah kunci kecuali memiliki gerigi, maka apabila engkau datang dengan kunci bergerigi akan dibukakan pintu surga untukmu, jika tidak maka tidak akan dibukakan untukmu”.

Oleh karena itu, penting sekali bagi setiap hamba untuk memahami kalimat syahadat Laa ilaaha illallah dengan baik dan mengamalkannya. Sebab tidak ada manfaatnya sama sekali jika seseorang hanya mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah, meskipun dia berzikir dengannya seribu kali setiap hari, tanpa memahami dan mengamalkannya, inilah yang dimaksud memiliki kunci tanpa gerigi.

Makna Laa ilaaha illallah
Seluruh dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah, serta keterangan para ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah menjelaskan bahwa makna laa ilaaha illallah adalah,
لا معبودَ حقٌّ إلا الله
“Tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah.”
Artinya, segala sesuatu yang disembah oleh manusia selain Allah ta’ala adalah sesembahan yang salah (batil), karena tidak ada sesembahan yang benar (haq) kecuali Allah tabaraka wa ta’ala. Sebagaimana telah Allah ta’ala tegaskan dalam Al-Qur’an,
ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ الْبَاطِلُ
“Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dia-lah sesembahan yang benar dan sesungguhnya apa saja yang mereka sembah selain dari Allah adalah salah.” [Al-Hajj: 62 dan Luqman: 30]

Rukun Laa ilaaha illallah
Ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah menjelaskan bahwa kalimat Laa ilaaha illallah mencakup dua rukun, yaitu:
  1. An-Nafyu (penafikan) yang terdapat dalam kalimat Laa ilaaha, yang bermakna menafikan atau menganggap salah semua sesembahan selain Allah ta’ala.
  2. Al-Itsbat (penetapan) yang terdapat dalam kalimat illallah, yang bermakna menetapkan atau meyakini bahwa yang berhak disembah hanyalah Allah ta’ala.
Seorang hamba belum dianggap sebagai muslim sebelum dia mengamalkan dua rukun ini. Andaikan ada seorang hamba yang beribadah kepada Allah ta’ala; melakukan sholat, puasa, zakat dan ibadah-ibadah lainnya, namun dia tidak meyakini bahwa Allah ta’ala sebagai satu-satunya sesembahan yang benar dan selain-Nya adalah salah maka dia bukan muslim atau menjadi murtad karena tidak mengamalkan kalimat Laa ilaaha illallah yang merupakan pintu untuk masuk ke dalam Islam.
Kedua rukun ini terdapat dalam banyak ayat, diantaranya firman Allah ta’ala,
فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى
“Maka barangsiapa mengingkari thoghut (sesembahan selain Allah) dan hanya beriman kepada Allah, maka sesungguhnya dia telah berpegang teguh dengan ikatan yang amat kokoh (yakni kalimat Laa ilaaha illallah).” [Al-Baqarah: 256]

Firman Allah ta’ala, “Maka barangsiapa mengingkari thoghut (sesembahan selain Allah)” adalah penafikan seluruh sesembahan selain Allah ta’ala. Adapun firman-Nya, “Dan hanya beriman kepada Allah” adalah penetapan bahwa hanya Allah ta’ala satu-satunya sesembahan yang benar.

Wahab bin Munabbih rahimahullah berkata kepada orang yang bertanya kepadanya: Bukankah La Ilaha Illallah kunci surga? Ia menjawab: Betul. Tetapi, tiada satu kunci-pun kecuali ia memiliki gigi-gigi, jika kamu membawa kunci yang memiliki gigi-gigi, pasti engkau dapat membuka pintu, namun jika engkau membawa kunci yang tidak ada gigi-giginya pasti pintu itu tak akan terbuka. (HR. Bukhari dalam taliq).
Dan gigi-gigi kunci La Ilaha Illallah adalah syarat La Ilaha Illallah. Yaitu sebagai berikut:

1. Ilmu meniadakan kejahilan.
Barangsiapa yang tidak mengetahui makna-nya maka ia tidak akan mengetahui petunjuk/tuntutannya. Maknanya adalah berlepas diri dari semua yang diibadahi selain Allah dan mengikhlaskan peribadatan hanya untuk Allah. Maksud La Ilaha adalah meniadakan segala yang diibadahai selain Allah. Maksud Illallah adalah menetapkan ibadah hanya untuk Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya dalam masalah ibadah sebagaimana tiada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya.
Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal. (QS. Muhammad: 19)
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :
Barangsiapa yang meninggal sedangkan dia mengetahui makna La Ilaha Illallah pasti masuk surga. (HR. Muslim)

2. Yakin meniadakan keraguan.
Karena ada sebagian orang yang mengucapkannya dalam keadaan ragu terhadap makna yang ditunjukkannya.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar. (QS. Al-Hujurat: 15)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan aku adalah utusan Allah, tiada-lah seorang hamba bertemu Allah (meninggal dunia) dengan membawa keduanya tanpa ada keraguan sedikitpun pasti ia akan masuk surga. (HR. Muslim dari Abu Hurairah)
Dari Abu Hurairah rahimahullah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadanya: Barangsiapa yang engkau temui di balik dinding ini, sedangkan dia bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah didasari dengan hati yang yakin maka berilah kabar gembira akan masuk surga. (HR. Muslim)

3. Ikhlas meniadakan kesyirikan.
Karena barangsiapa yang tidak mengikhlaskan seluruh amalannya untuk Allah ia telah melakukan kesyirikan yang meniadakan rasa ikhlas. Allah Taala berfriman:
Katakanlah: “Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama. (QS. Az-Zumar: 11)
Dari Abu Hurairah rahimahullah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Orang yang paling bahagia mendapatkan syafaatku (pada hari kiamat) adalah orang yang mengucapkan La Ilaha Ilallah murni dari hatinya (jiwanya). (HR. Bukhari)
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: Sesungguhnya Allah mengharamkan neraka atas orang yang mengucapkan La Ilaha Illallah dengan hanya mengharap wajah Allah Taala. (HR. Muslim dari Utban bin Malik)

4. Sidq (kejujuran) meniadakan kemunafikan.
Karena orang munafik juga mengucapkannya, akan tetapi perkataannya tidak sesuai dengan apa yang ada di dalam hatinya, maka ia telah berbuat dusta, karena batinnya tidak sesuai dengan dzahirnya. Sebagaimana yang telah Allah kabarkan tentang sifat mereka. Allah Taala berfirman:
Mereka mengucapkan dengan lidahnya apa yang tidak ada dalam hatinya. (QS. Al-Fath: 11)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Tiada seorang-pun yang bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya jujur dari hatinya kecuali Allah akan mengharamkan neraka atasnya. (HR. Bukhari)

5. Qabul (penerimaan) yang meniadakan sifat menolak.
Karena ada sebagian manusia yang mengucapkannya dengan mengetahui maknanya tapi ia tidak menerima seruan orang yang mengajaknya. Hal ini bisa disebabkan karena kesombongan, dengki atau sebab-sebab yang lain.
Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: “Laa Ilaaha Illallah” (Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah) mereka menyombongkan diri, dan mereka berkata: “Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami Karena seorang penyair gila?” (QS. Ash-Shaffat: 35-36)

6. Inqiyad (ketundukan) yang meniadakan perilaku meninggalkan amal yang dituntutnya.
Syarat ini akan menumbuhkan sikap melaksanakan perintah-perintah Allah, meninggalkan larangan-larangan-Nya dan komitmen dengannya. Hakikat Islam adalah tunduknya hati dan badan seorang hamba kepada Allah dan tunduk kepada-Nya dengan tauhid dan ketaatan. Allah berfirman:
Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan. (QS. Luqman: 22)
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam; Tiada beriman salah seorang kalian sehingga hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa. (HR. al Baihaqi; an Nawawi berkata: “hadits shahih, kami riwayatkan dalam kitab Al Hujjah dengan sanad shahih)

7. Mahabbah (kecintaan) yang meniadakan kebalikannya.
Tidak mungkin seorang hamba akan mengetahui dan menerimanya kecuali didasari rasa cinta, sebagaimana rasa ikhlas yang akan meniadakan kesyirikan. Barangsiapa mencintai Allah ia akan mencintai agama-Nya, barangsiapa yang tidak mencintainya maka jangan diharap ia akan mencintai agama-Nya.
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). (QS. Al-Baqarah : 165)
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah Lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Maidah : 54)

Rabu, 26 September 2012

Kekuatan dan Keyakinan dalam DO'A

Bismillahi Subhanallah
:)

Do'a adalah kekuatan terbesar di muka bumi. Do'a adalah obat yang paling manjur, dan do'a adalah musuhnya bencana. Ada hal yang sangat menarik dari rahasia do'a yang saya tuliskan terakhir, yakni bahwa do'a merupakan musuhnya bencana. Apakah hubungan do'a dengan bencana?

Do'a dan bencana akan selalu bertarung dalam kehidupan manusia. Pertarungan seperti halnya yang terjadi dalam kehidupan manusia pastilah ada yang menang dan ada yang kalah. Ternyata seperti itulah kekuatan do'a dalam melawan bencana. Jika do'a kita lebih kuat dibandingkan bencana yang akan datang, maka dengan ijin Allah, do'a tersebut akan menghindarkan kita dari bencana. Dan sebaliknya, jika bencana ternyata lebih kuat dari do'a kita, maka bencana akan tetap datang namun kita akan lebih ringan menerimanya.
 
Ada 3 cara Allah dalam menjawab do'a seorang hamba, yakni :
  1. Allah Menjawab "YA" yakni mengabulkan do'a tersebut dengan cepat,
  2. Allah Menjawab "TUNGGU" yakni menangguhkan sampai saat terbaik menurut Allah, dan
  3. Allah Menjawab "TIDAK" yakni Allah menggantikan do'a itu dengan perkara yang lebih baik.

Perkara yang lebih baik disini, salah satunya bisa dengan cara Allah menghindarkan bencana yang sebenarnya sudah tertulis untuk kita. Dalam sebuah kajian hadits Ar-Ba'in yang pernah saya ikuti dijelaskan bahwa do'a dapat merubah takdir buruk seseorang. Logikanya sangat tepat dengan penjelasan saya di atas.

Kekuatan do'a ini hampir sebanding dengan kekuatan sedekah sebagaimana yang dijelaskan seorang ustadz, bahwa manfaat sedekah tidak saja membuka pintu-pintu rezeki, memudahkan urusan, melembutkan hati, namun juga dapat menghindarkan seseorang dari bencana. Dan jika bencana itu tetap datang, maka Allah akan meringankan bencana tersebut.

Inti dari dua kekuatan ini sebenarnya adalah bagaimana kita membangun kedekatan dengan Allah. Dan ini sangat berkaitan erat dengan ajaran Tauhidullah. Berdo'a dan bersedekah tujuan utamanya adalah membangun kedekatan kita dengan Allah. Jikapun ada permintaan yang sifatnya duniawi sangatlah manusiawi untuk kita lakukan. Dan tidak ada satupun hadits atau firman Allah yang melarang kita melakukan itu. Yang akan menjadi pembeda antara berdo'a dan bersedekah yang hanya sekedar memenuhi permintaan dan yang betul-betul sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah adalah niat. Dan niat ini tercermin dalam keistiqomahan seseorang dalam berdo'a dan bersedekah. Niat bukan hanya yang terucap dalam hati, namun juga terucap dalam lisan dan perbuatan.

Kita meminta karena kita sangat menyadari ketergantungan kita kepada Allah. Kita meminta karena memang tidak ada tempat terbaik untuk meminta selain kepada Allah. Kita meminta dan kita bersedekah karena kita meyakini bahwa inilah jalan terbaik agar kita lebih dekat kepada Rabb kita. "Aku bersama hamba-Ku selama dia mengingat-Ku dan bibirnya basah menyebut nama-Ku." begitu Allah berfirman dalam Al-Qur'an.

Jadi, mintalah kepada Allah dalam do'a dan sedekah. Ketika suatu hal menjadi mustahil do'a mengubah segalanya. Do'a membuat kita kuat, do'a membuat kita bertahan, dan do'a membuat kita memiliki harapan. Kuat dalam menjalani kehidupan yang sulit, bertahan dalam kondisi yang tidak nyaman, dan jika kita sabar maka harapan untuk mendapat ridho Allah dan masuk surga terhampar di depan mata kita.

Minggu, 02 September 2012

Tugas OSIS dan Pembina Kesiswaan

Sebelum lahirnya OSIS, di sekolah-sekolah tingkat SLTP dan SLTA terdapat organisasi yang bebagai macam corak bentuknya. Ada organisasi siswa yang hanya dibentuk bersifat intern sekolah itu sendiri, dan ada pula organisasi siswa yang dibentuk oleh organisasi siswa di luar sekolah.

Organisasi siswa yang dibentuk dan mempunyai hubungan dengan organisasi siswa dari luar sekolah, sebagian ada yang mengarah pada hal-hal bersifat politis, sehingga kegiatan organisasi siswa tersebut dikendalikan dari luar sekolah sebagai tempat diselenggarakannya proses belajar mengajar.

Akibat dari keadaan yang demikian itu, maka timbullah loyalitas ganda, disatu pihak harus melaksanakan peraturan yang dibuat Kepala Sekolah, sedang dipihak lain harus tunduk kepada organisasi siswa yang dikendalikan di luar sekolah.

Dapat dibayangkan berapa banyak macam organisasi siswa yang tumbuh dan berkembang pada saat itu, dan bukan tidak mungkin organisasi siswa tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan organisasi di luar sekolah.

Itu sebabnya pada tahun 1970 sampai dengan tahun 1972, beberapa pimpinan organisasi siswa yang sadar akan maksud dan tujuan belajar di sekolah, ingin menghindari bahaya perpecahan di antara para siswa intra sekolah di sekolah masing-masing, setelah mendapat arahan dari pimpinan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Pembinaan dan pengembangan generasi muda diarahkan untuk mempersiapkan kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional dengan memberikan bekal keterampilan, kepemimpinan, kesegaran jasmani, daya kreasi, patriotisme, idealisme, kepribadian dan budi pekerti luhur.

Oleh karena itu pembanguan wadah pembinaan generasi muda di lingkungan sekolah yang diterapkan melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah ( OSIS ) perlu ditata secara terarah dan teratur.

Betapa besar perhatian dan usaha pemerintah dalam membina kehidupan para siswa, maka ditetapkan “OSIS” sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan secara nasional. Jalur tersebut terkenal dengan nama “Empat Jalut Pembinaan Kesiswaan”, yaitu :

1. Organisasi Kesiswaan
2. Latihan Kepemimpinan
3. Kegiatan Ekstrakurikuler
4. Kegiatan wawasan Wiyatamandala

Dengan dilandasi latar belakang sejarah lahirnya OSIS dan berbagai situasi, OSIS dibentuk dengan tujuan pokok :

1. Menghimpun ide, pemikiran, bakat, kreativitas, serta minat para siswa ke dalam salah satu wadah yang bebas dari berbagai macam pengaruh negative dari luar sekolah
2. Mendorong sikap, jiwa dan semangat kasatuan dan persatuan di antara para siswa, sehingga timbul satu kebanggaan untuk mendukung peran sekolah sebagai tempat terselenggaranya proses belajar mengajar.
3. Sebagai tempat dan sarana untk berkomunikasi, menyampaikan pemikiran, dan gagasan dalam usaha untuk mematangkan kemampuan berfikir, wawasan, dan pengambilan keputusan.

Dasar Hukum berdiriri-nya OSIS

1. UU Nomor 20 Tahun 2003; tentang sistem Pendidikan Nasional
2. UU Nomor 14 Tahun 2005; tentang Guru dan Dosen
3. PP 19 Tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional
4. Peraturan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2005; tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
5. Kep. Mendukbud Nomor 0461/U/1984; tentang Pembinaan Kesiswaan
6. Kep. Dirjen Dikdasmen Nomor 226/C/0/1992 tentang pedoman Pembinaan Kesiswaan

PENGERTIAN, FUNGSI, TUJUAN dan STRUKTUR OSIS

Dalam upaya mengenal, memahami, dan mengelola Organisasi Siwa Intra Sekolah (OSIS) perlu kejelasan mengenai Pengertian, Fungsi, dan Tujuan serta Struktur OSIS.

Dengan mengetahui pengertian, fungsi dan tujuan serta struktur OSIS yang jelas, maka akan membantu para Pembina, pengurus, dan perwakilan kelas untuk mendayagunakan OSIS ini sesuai dengan fungsi dan tujuannya.

1. Pengertian OSIS, meliputi :

Secara Semantis

Di dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 226/C/Kep/0/1992 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di sekolah adalah OSIS.

OSIS adalah Organisasi Intra Sekolah. Masing-masing kata mempunyai pengertian :

a. Organisasi

Secara umum adalah kelompok kerjasama anatara pribadi yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan sebagai satuan atau kelompok kerjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan

b. Siswa, adalah peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah

c. Intra, berarti terletak di dalam dan di antara. Sehingga suatu organisasi siswa yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan

d. Sekolah adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, yang dalam hal ini Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah atau Sekolah/Madrasah yang sederajat

Secara Organis

OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian/alat dari organisasi lain yang ada di luar sekolah.

Secara Fungsional

Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan, khususnya dibidang pembinaan kesiswaan, arti yang terkandung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan kesiswaan, disamping ketiga jalur yang lain yaitu : latihan kepemimpinan, ekstrakurikuler, dan wawasan Wiyatamandala.

Secara Sistemik

Apabila OSIS dipandang sebagai suatu sistem, berarti OSIS sebagai tempat kehidupan berkelompok siswa yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.

Dalam hal ini OSIS dipandang sebagai suatu sistem, dimana sekumpulan para siswa mengadakan koordinasi dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapai tujuan.

Oleh karena OSIS Sebagai suatu sistem ditandai beberapa cirri pokok, yaitu :

a. Berorientasi pada tujuan
b. Memiliki susunan kehidupan berkelompok
c. Memiliki sejumlah peranan
d. Terkoordinasi
e. Berkelanjutan dalam waktu tertentu

Fungsi OSIS

Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam fungsi. Demikian pula OSIS sebagai suatu organisasi memiliki pula beberapa fungsi dalam mencapai tujuan.

Sebagai salah satu jalur dari pembinaan kesiswaan,fungsi OSIS adalah :

1. Sebagai Wadah

Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya pembinaan kesiswaan.

2. Sebagai Motivator

Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan dan semangat para siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan.

3. Sebagai Preventif

Apabila fungsi yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakkan sumber daya yang ada dan secara eksternal OSIS mampu beradaptasi dengan lingkungan, seperti menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan demikian secara prepentif OSIS ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman dari luar maupun dari dalam sekolah. Fungis preventif OSIS akan terwujud apabila fungsi OSIS sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan

Tujuan OSIS

Setiap organisasi selalu memiliki tujuan yang ingin dicapai, begitu pula dengan OSIS ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, antara lain :

1. Meningkatkan generasi penerus yang beriman dan bertaqwa
2. Memahami, menghargai lingkungan hidup dan nilai-nilai moral dalam mengambil keputusan yang tepat
3. Membangun landasan kepribadian yang kuat dan menghargai HAM dalam kontek kemajuan budaya bangsa
4. Membangun, mengembangkan wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air dalam era globalisasi
5. Memperdalam sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan kerjasama secara mandiri, berpikir logis dan demokratis
6. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta menghargai karya artistic, budaya dan intelektual
7. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani memantapkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

Perangkat OSIS

Perangkat OSIS terdiri dari Pembina OSIS, perwakilan kelas, dan pengurus OSIS

1. Pembina OSIS

a. Pembina OSIS terdiri dari :

1) Kepala Sekolah, sebagai Ketua
2) Wakil Kepala Sekolah, sebagai Wakil Ketua
3) Guru, sebagai anggota, sedikitnya 5 (lima) orang dan bergantian setiap tahun pelajaran

b. Rincian Tugas

1) Bertanggung jawab atas seluruh pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan OSIS di sekolahnya;
2) Memberikan nasihat kepada perwakilan kelas dan pengurus;
3) Mengesahkan keanggotaan perwakilan kelas dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah;
4) Mengesahkan dan melantik pengurus OSIS dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah;
5) Menghadiri rapat-rapat OSIS
6) Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas OSIS

2. Perwakilan Kelas

a. Terdiri atas 2 (dua) orang dari setiap kelas ;

b. Rincian Tugas

1) Mewakili kelasnya dalam rapat perwakilan kelas ;
2) Mengajukan usul kegiatan untuk dijadikan program kerja OSIS;
3) Mengajukan calon pengurus OSIS berdasarkan hasil rapat kelas ;
4) Memilih pengurus OSIS dari daftar calon yang telah disiapkan ;
5) Menilai laporan pertanggung jawaban pengurus OSIS pada akhir tahun jabatannya;
6) Mempertanggung jawabkan segala tugas kepada Kepala Sekolah selaku Ketua Pembina ;
7) Bersama- sama pengurus menyusun Anggaran Rumah Tangga.

3. Pengurus OSIS

a. Syarat Pengurus OSIS

1) Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2) Memiliki budi pekerti yang baik dan sopan santun terhadap orang tua, guru, dan teman
3) Memiliki bakat sebagai pemimpin
4) Tidak terlibat penggunaan Narkoba
5) Memiliki kemauan, kemampuan, dan pengetahuan yang memadai
6) Dapat mengatur waktu dengan sebaik-baiknya, sehingga pelajarannya tidak terganggu karena menjadi pengurus OSIS
7) Pengurus dicalonkan oleh perwakilan kelas
8) Tidak duduk dikelas terakhir, karena akan menghadapi ujian akhir
9) Syarat lain disesuaikan dengan ketentuan sekolah.

b. Kewajiban Pengurus

1) Menyusun dan melaksanakan program kerja sesuai dengan Anggran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga OSIS
2) Selalu menjunjung tinggi nama baik, kehormatan, dan martabat sekolahnya
3) Kepemimpinan pengurus OSIS bersifat kolektif
4) Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada Pembina OSIS dan tembusannya kepada Perwakilan Kelas pada akhir masa jabatannya
5) Selalu berkonsultasi dengan Pembina

c. Struktur dan Rincian Tugas Pengurus

1) Ketua

a) Memimpin organisasi dengan baik dan bijaksana
b) Mengkoordinasikan semua aparat kepengurusan
c) Menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan dan direncanakan oleh aparat kepengurusan
d) Memimpin rapat
e) Menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat
f) Setiap saat mengevaluasi kegiatan aparat kepengurusan

2) Wakil Ketua

a) Bersama-sama ketua menetapkan kebijaksanaan
b) Memberikan saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan
c) Menggantikan ketua jika berhalangan
d) Membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya
e) Bertanggung jawab kepada ketua
f) Wakil ketua bersama dengan wakil sekretaris mengkoordinasikan seksi-seksi

3) Sekretaris

a) Memberikan saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan
b) Mendampingi ketua dalam memimpin setiap rapat
c) Menyiarkan, mendistribusikan dan menyimpan surat serta arsip yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan
d) Menyiapkan laporan, surat, hasil rapat dan evaluasi kegiatan
e) Bersama ketua menandatangani setiap surat
f) Bertanggung jawab atas tertib administrasi organisasi
g) Bertindak sebagai notulis dalam rapat, atau diserahkan kepada wakil sekretaris

4) Wakil Sekretaris

a) Aktif membantu pelaksanaan tugas sekretaris
b) Menggantikan sekretaris jika sekretaris berhalangan
c) Wakil sekretaris membantu wakil ketua mengkoordinir seksi-seksi

5) Bendahara dan Wakil Bendahara

a) Bertanggung jawab dan mengetahui segala pemasukan pengeluaran uang/biaya yang diperlukan
b) Membuat tanda bukti kwitansi setiap pemasukan pengeluaran uang untu pertanggung jawaban
c) Bertanggung jawab atas inventaris dan perbendaharaan
d) Menyampaikan laporan keuangan secara berkala

6) Ketua Seksi

a) Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan seksi yang menjadi tanggung jawabnya
b) Melaksanakan kegiatan seksi yang diprogramkan
c) Memimpin rapat seksi
d) Menetapkan kebijaksanaan seksi dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat
e) Menyampaikan laporan, pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan seksi kepada Ketua melalui Koordinator

d. Pokok – pokok kegiatan Seksi

1) Seksi ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, antara lain :

a) Melaksanakan ibadah sesuai dengan ketentuan agama masing-masing
b) Memperingati hari-hari besar agama
c) Mengadakan kegiatan limba yang bersifat keagamaan
d) Pengabdian sosial masyarakat
e) Pelaksanaan seni bernafaskan agama
f) Kegiatan lainnya

2) Seksi Wawasan Keilmuan, antara lain :

a) Membentuk klub Fisika
b) Membentuk klub Kimia
c) Membentuk klub Biologi
d) Membentuk klub Matematika
e) Membentuk klub Astronomi
f) Membentuk klub Ekonomi
g) Membentuk klub Informatika/Komputer
h) Kegiatan lainnya

3) Seksi Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme, antara lain :

a) Melaksanakan upacara bendera pada setiap hari Senin, serta hari-hari besar Nasional
b) Melaksanakan bakti sosial
c) Kemah kerja siswa
d) Memelihara kelestarian dan keindahan lingkungan sekolah
e) Kegiatan lainnya

4) Seksi Kepribadian Budi Pekerti dan Kehidupan berbangsa, antara lain :

a) Penerapan tata tertib sekolah
b) Penerapan sopan santun
c) Pencegahan dampak Narkoba
d) Melaksanakan tata krama siswa
e) Kegiatan lainnya

5) Seksi Keterampilan dan Kewirausahaan, antara lain :

a) Membentuk koperasi siswa
b) Membentuk UKS
c) Keterampilan menciptakan suatu barang menjadi sempurna
d) Keterampilan di bidang mekanik, pertanian, atau pertukangan
e) Kegiatan lainnya

6) Seksi Organisasi Kepemimpinan dan Demokrasi, antara lain :

a) Melaksanakan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan
b) Membentuk Palang Merah Remaja
c) Membentuk jurnalistik pelajar
d) Menyelenggarakan forum diskusi
e) Membentuk klub debat
f) Kegiatan lainnya

7) Seksi Apresiasi Seni Budaya dan Daya Kreasi, antara lain :

a) Membentuk sanggar seni
b) Membentuk Vokal grup
c) Menyelenggrakan pentas seni musik, drama, tari
d) Mengadakan kegiatan fotografi
e) Kegiatan lainnya

8) Seksi Olahraga dan Kesehatan, antara lain :

a) Membentuk klub atletik
b) Menyelenggarakan klub voly, basket, sepak bola, bridge
c) Membentuk klub-klub olahraga tradisional
d) Kegiatan lainnya

Pokok – pokok kegiatan seksi tersebut dapat dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi daerah dan sekolah masing-masing.

1. Forum Organisasi

1. Rapat – rapat

a. Rapat Pleno perwakilan kelas adalah rapat yang dihadiri seluruh anggota perwakilan kelas. Rapat ini diadakan untuk :

1) Pemilihan pimpinan rapat perwakilan kelas yang terdiri dari seorang ketua, seorang wakil ketua, dan seorang sekretaris
2) Pencalonan pengurus
3) Memimpin pelaksanaan pemilihan pengurus OSIS
4) Penilaian laporan pertanggung jawaban pengurus OSIS pada akhir masa jabatan
5) Acara, waktu, dan tempat rapat dikonsultasikan dengan Ketua Pembina

b. Rapat Pengurus

1) Rapat pleno pengurus adalah rapat yang dihadiri seluruh anggota pengurus OSIS, untuk membahas :

a) Penyusunan program kerja tahunan OSIS
b) Penilaian pelaksanaan program kerja pengurus OSIS tengah tahunan dan tahunan
c) Membahas laporan pertanggung jawaban OSIS pada akhir masa jabatan

2) Rapat pengurus harian adalah rapat yang dihadiri oleh ketua, wakil-wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris, bendahara dan wakilnya, untuk membicarakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan sehari-hari

3) Rapat koordinasi terdiri dari :

4) Rapat seksi adalah rapat yang dipimpin oleh ketua seksi

5) Rapat luar biasa dapat diadakan dalam keadaan yang mendesak atas usul pengurus OSIS atau perwakilan kelas, setelah terlebih dahulu dikonsultasikan dan disetujui oleh pembina OSIS

Tata Cara Pemilihan OSIS

Tata cara pemilihan Perwakilan Kelas dan pemilihan Pengurus OSIS adalah sebagai berikut :

a. Pemilihan Perwakilan Kelas

1) Pemilihan perwakilan kelas diselenggarakan pada awal tahun pelajaran baru, hari pertama masuk sekolah, semua siswa yang duduk di kelas yang bersangkutan memilih ketua dan wakil ketua kelas
2) Anggota perwakilan kelas terdiri dari 2 (dua) orang siswa tiap kelas yang dipilih secara langsung oleh anggota kelasnya yang dihadiri oleh wali kelas
3) Anggota perwakilan kelas dapat dirangkap oleh ketua dan wakil ketua kelas
4) Kepala Sekolah selaku Ketua Pembina atau menunjuk wakil kepala sekolah segera mengundang semua anggota perwakilan kelas untuk membentuk dan mengesahkan pengurus kelas

b. Pemilihan atau pembentukan pengurus OSIS

1) Pemilihan/pembentukan pengurus OSIS diselenggarakan selambat-lambatnya 1 (bulan) setelah terbentuknya perwakilan kelas.
2) Penyelenggara Pemilihan atau Pembentukan pengurus OSIS dibentuk oleh Kepala Sekolah, dengan unsure-unsur panitia pemilihan OSIS terdiri dari :

a. Pembina OSIS
b. Pengurus OSIS lama
c. Perwakilan Kelas
d. Siswa

3) Ketua dan wakil ketua OSIS dipilih secara langsung dalam satu paket oleh seluruh siswa dalam waktu 1 (satu) hari dan hasilnya diumumkan secara langsung.
4) Ketua dan wakil ketua terpilih segera melengkapi kepengurusan OSIS selambat-lambatnya 1 (minggu) setelah pemilihan.

3. Pengesahan dan Pelantikan

1. Berdasarkan hasil laporan panitia pemilihan OSIS, Kepala Sekolah sebagai Pembina OSIS mengeluarkan surat keputusan tentang pengangkatan dan pengambilan sumpah pengurus OSIS yang baru terbentuk.

2. Pelantikan pengurus OSIS dilaksanakan pad saat upacara bendera hari Senin, dengan susunan upacara pelantikan yang diatur oleh sekolah.

Anggaran Dasar OSIS

Secara Struktural Anggaran OSIS, Terdiri dari 7 (tujuh) Bab dan Pasal-pasal.

1. Bab I Nama, Waktu, dan Tempat Kedudukan
2. Bab II Asas, Tujuan, dan Sifat
3. Bab III Keanggotaan dan Keuangan
4. Bab IV Hak dan Kewajiban Anggota
5. Bab V Perangkat OSIS
6. Bab VI Masa Jabatan
7. Bab VII Penutup

BAB I 
NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN
 
Pasal 1

Organisasi ini bernama Organisasi Siswa Intra

Pasal 2

Organisasi ini didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan

Pasal 3

Organisasi ini berkedudukan di Lembang Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene Sulawesi Barat Jl. Letjen Hertasning No. Telp. (0422) 21003

BAB II 

ASAS, TUJUAN DAN SIFAT

Pasal 4

Organisasi ini berasaskan Pancasila

Pasal 5

Organisasi ini bertujuan mempersiapkan siswa sebagai kader penerus cita-cita perjuangan pembangunan bangsa, guna :

a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan Tuhan Yang Maha Esa dan budi pekerti luhur
b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
c. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani
d. Memantapkan kepribadian dan mandiri
e. Mempertebal rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan

Pasal 6

1) Organisasi inibersifat intra sekolah, dan merupakan satu-satunya organisasi siswa yang sah di sekolah sebagai wadah siswa berorganisasi dan menampung seluruh kegiatan siswa, serta tidak ada hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain, dan/atau tidak menjadi bagian dari organisasi lain di luar sekolah

2) Organisasi ini hanya berhak mewakili siswa dari sekolah yang bersangkutan

 

BAB III 
KEANGGOTAAN DAN KEUANGAN

Pasal 7

1) Anggota organisasi ini secar otomatis adalah siswa yang masih aktif pada sekolah ini
2) Anggota organisasi ini tidak memerlukan kartu anggota
3) Keanggotaan berakhir apabila siswa yang bersangkutan tidak menjadi siswa di sekolah ini, atau meninggal dunia

Pasal 8

1) Keuangan organisasi ini diperoleh dari Anggaran pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta sumbangan yang tidak mengikat
2) Pengelolaan keuangan organisasi tersebut digunakan sepenuhnya untuk kegiatan OSIS dengan pertanggung jawaban yang jelas
BAB IV 
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 9

1) Setiap anggota mempunyai hak :

a. Mendapatkan perlakuan yang sama sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya;
b. Memilih dan dipilih sebagai perwakilan kelas atau pengurus;
c. Berbicara secara lisan atau tulisan.

2) Setiap anggota berkewajiban untuk :

a. Memelihara nama baik dan kehormatan sekolah
b. Mematuhi peraturan dan tata tertib sekolah
c. Menghormati tenaga Kependidikan
d. Memelihara sarana dan prasarana serta keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan dan kekeluargaan di sekolahnya.

BAB V

PERANGKAT OSIS

Pasal 10

1) Perangkat OSIS terdiri dari :

a. Pembina OSIS
b. Perwakilan Kelas
c. Pengurus OSIS

2) Pembina terdiri dari :

a. Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah, sebagai Ketua/Wakil Ketua
b. Guru, sebagai anggota, sedikitnya 5 (lima) orang, diatur secara bergantian setiap tahun ajaran
3) Perwakilan Kelas terdiri dari :

a. Wakil-wakil setiap kelas
b. Setiap kelas diwakili oleh 2 (dua) orang siswa

4) Pengurus OSIS terdiri dari :

a. Ketua
b. Wakil Ketua
c. Sekretaris
d. Wakil Sekretaris
e. Bendahara
f. Wakil Bendahara
g. Seksi Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
h. Seksi Wawasan Keilmuan
i. Seksi Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme
j. Seksi kepribadian Budi Pekerti dan kehidupan berbangsa
k. Seksi Keterampilan dan Kewirausahaan
l. Seksi Organisasi Kepemimpinan dan Demokrasi
m. Seksi Apresiasi Seni Budaya dan Daya Kreasi
n. Seksi Olahraga

BAB VI

MASA JABATAN

Pasal 11

Masa jabatan anggota perwakilan kelas dan pengurus selama satu tahun, dimulai dari awal tahun ajaran dan berakhir pada akhir tahun ajaran
BAB VII
PENUTUP

Pasal 12

1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur leabih lanjut dalam Anggran Rumah Tangga, atau peraturan yang sah
2) Anggaran Rumah Tangga mengatur lebih rinci hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar
3) Anggaran Rumah Tangga disusun ole masing-masing sekolah, dan disusun berdasarkan Anggaran Dasar


BAB III

PROGRAM KERJA


A. Program Seksi Bidang :

1. Seksi ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kegiantan, antara lain:

a. Melaksanakan ibadah sesuai syariat agamanya.
b. Memperingati hari-hari besar keagamaan
c. Pengabdian social kemasyarakatan dalam bentuk Bakti Sosial.
d. Pelaksanaan lomba-lomba keagamaan
e. Menyelenggarakan lomba-lomba keagamaan

1. Seksi Wawasan Keilmuan memiliki kegiatan, antara lain :

a. Membentuk Kelompok Kegiatan Fisika
b. Membentuk Kelompok Kegiatan Kimia
c. Membentuk Kelompok Kegiatan Biologi
d. Membentuk Kelompok Kegiatan Matematika
e. Membentuk Kelompok Kegiatan Astronomi
f. Membentuk Krgiatan Informatika/Komputer
g. Membentuk Kelompok Kegiatan Ekonomi
h. Membentuk Kelompok Kegiatan Pembaca dan Pemirsa
i. Membentuk Kelompok Kegiatan Sejarah dan Budaya

1. Seksi Wawasan Kebangsaan memiliki kegiatan, antara lain :

a. Membentuk Kegiatan Pramuka
b. Membentuk Kegiatan Paskibra
c. Melaksanakan Kegiatan Pertukaran Pelajar
d. Melaksanakan Kegiatan Bakti Sosial
e. Melaksanakan Kegiatan kelompok Kerja Siswa
f. Membentuk Kelompok Pecinta Alam

1. Seksi Kepribadian dan Budi Pekerti memiliki kegiatan, antara lain :

a. Mengadakan Penyuluhan /seminar Penyalahgunaan Narkoba
b. Mengadakan Penyuluhan /seminar bahaya HIV/AIDS
c. Mengadakan Penyuluhan /seminar Hukum dan HAM
d. Mengadakan Penyuluhan /seminar Penyuluhan bahaya penyakit kelamin
e. Penerapan Tata Tertib Sekolah
f. Penerapan Sopan Santun
g. Saling Menghormati sesama warga sekolah

1. Seksi Keterampilan & Kewirausahaan memiliki kegiatan, antara lain :

a. Membentuk Kegiatan Unit Kesehatan Sekolah (UKS)
b. Membentuk Koperasi Siswa
c. Mengadakan Pelatihan Keterampilan Penerapan suatu barang setengah jadi menjadi barang jadi
d. Menyelenggarakan Pelatihan Keterampilan di bidang mekanik, pertanian, pertukangan
e. Menyelenggarakan Pelatihan Keterampilan di bidang tata boga dan tata busana

1. Seksi Kepemimpinan dan Demokrasi memiliki kegiatan, antara lain :

a. Membentuk kegiatan Klub debat
b. Membentuk kegiatan Forum Diskusi
c. Membentuk kegiatan Palang Merah Remaja
d. Membentuk kegiatan Jurnalis pelajar
e. Membentuk kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa
f. Melaksanakan kegiatan bersama antar OSIS atau lembaga terkait lain

1. Seksi Apresiasi Seni, Budaya & Daya Kreasi memiliki kegiatan, antara lain :

a. Membentuk Kegiatan sanggar Seni-budaya
b. Membentuk Kegiatan Kelompok Seni Musik
c. Membentuk Kegiatan Kelompok Majalah Dinding
d. Membentuk Kegiatan Kelompok Fotografi
e. Membentuk Kegiatan Kelompok Bidang Sastra

1. Seksi Olah Raga dan kesehatan memiliki kegiatan, antara lain :

a. Membentuk Kegiatan Atletik
b. Membentuk Kegiatan Bola Volly
c. Membentuk Kegiatan Klub Basket
d. Membentuk Kegiatan Klub Sepak Bola
e. Membentuk Kegiatan Klub Bridge
f. Membentuk Kegatan Karate
g. Membentuk Kegiatan Tenis Meja
h. Dan lain-lain

Strategi Pelaksanaan :

Keberhasilan OSIS sangat ditentukan oleh strategi pelaksanaan dan pembinaan dari elemen pendukungnya.

Strategi Plaksanaan OSIS dimulai di tingkat sekolah – kabupaten/kota – provinsi, dan nasional harus berkesinambungan dan konsisten serta tidak ada tumpang- tindih program kegiatan di tingkat dekolah – kabupaten/kota – provinsi dan nasional.

Di Tingkat Sekolah :

Pada tingkat sekolah ada tiga komponen yang mendukung keberhasilan OSIS, yakni Kepala Sekolah, Guru Pembina dan Komite Sekolah.

Peran kepala sekolah sebagai pengambil kebijakan di sekolah akan berpengaruh pada keberhasilan OSIS.

Peran Kepala Sekolah dapat berupa:

• Penyediaan ruang OSIS dan fasilitasnya
• Kebijakan sekolah yang mendukung keberhasilan OSIS
• Memberi kemudahan pada berbagai kegiatan OSIS
• Penyertaan pengurus OSIS dalam kegiatan rapat kerja sekolah

Peran Komite Sekolah antara lain:

• Memberikan fasilitas baik berupa dana maupun dukungan materi lainnya yang dibutuhkan OSIS
• Membantu terciptanya hubungan yang hamonis dangan orang tua siswa, ataupun pihak sponsor dalam penggalangan dana untuk kegiatan OSIS

Peran Guru Pembina, antara lain:

• Membimbing pengurus OSIS dalam berbagai kegiatan OSIS
• Membantu tantangan/hambatan yang dihadapi pengurus OSIS

Di Tingkat Kabupaten/Kota/Provinsi

Di tingkat Kabupaten/kota keberhasilan OSIS juga ditunjang oleh Peran aktif dari Kepala Dinas Penfifikan tingkat Kota/Kabupaten/Propinsi.

Peran dan Kegiatan Pembinaan terhadap OSIS dan Guru Pembina dapat berupa:

• Pelatihan Pengurus OSIS dalam kegiatan Keorganisasian
• Kegiatan bersama antar OSIS seperti: Karya Wisata, Gerak Jalan Napak Tilas Sejarah, dll
• Pembentukan Badan Koordinasi OSIS Tingkat Kabupaten/Kota
• Pelatihan keterampilan keahlian atau Kewirausahaan: seperti Perbengkelan, Pertanian/pertanaman/Tata boga dan Tata busana, dll

Di Tingkat Nasional

Pada tingkat Nasional keberhasilan OSIS sangat ditentukan berbagai kebijakan yang dilaksanakan oleh Departemen Pendidikan Nasional dalam hal ini Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Perannya antara lain:

• Pelatihan /TOT/Workshop/Pengurus OSIS dan Pembina OSIS seluruh Indonesia dalam hal keorganisasian OSIS
• Pertukaran Pengurus OSIS antar Propinsi
• Pertukaran Pengurus OSIS di tingkat Regional (ASEAN) dan Internasional
• Pagelaran Seni Budaya Nusantara
• Kerjasama dengan departemen terkait
• Kerjasama dengan komnas HAM dalam kaitannya dengan Disiminasi Pelaksanaan HAM di Indonesia

Indikator Keberhasilan
Keberhasilan kegiatan OSIS di sekolah dapat dilihat dari beberapa indikator antara lain aebagai berikut:

1. Terdapat ruang yang di dalamnya terdapat struktur organisasi dan kepengurusan OSIS, program kerja, sarana dan prasarana yang memadai serta berbagai macam piagam penghargaan yang diperoleh sebagai hasil prestasi yang dicapai
2. Keterlibatan pengurus OSIS, anggota OSIS/siswa dalam berbagai kegiatan sekolah dengan masyarakat, seperti memperingati hari-hari besar nasional, macam-macam kegiatan lomba, kegiatan social, seni budaya, dan sebagainya.
3. Diselenggarakannya pelatihan kepemimpinan bagi para pengurus, perwakilan kelas, dan anggota, baik di lingkungan sekolah maupun kabupaten/propinsi.
4. Terselenggaranya berbagai kerjasama antar sekolah dalam berbagai macam kegiatan olahraga, seni, pramuka, dan sebagainya.
5. Terbentuknya kelompok-kelompok belajar, forum membaca di tingkat sekolah maupun antar sekolah
6. Terbinanya dangan baik pelatihan upacara bendera di sekolah
7. Diselenggarakannya latihan lomba baris-berbaris pada hari-hari tertentu secara terencana dan terus-menerus
8. Dilaksanakannya 4 (empat) jalur pembinaan kesiswaan secara terencana dan berkelanjutan, serta terselenggaranya 8 (delapan) seksi kegiatan
9. Terbinanya hubungan yang penuh kekeluargaan antar sisama siswa, antar pejabat, hubungan dengan guru, kepala sekolah, orang tua siswa dan masyarakat
10. Terwujudnya sekolah sebagi Wawasan Wiyatamandala
 
BAB V
HAMBATAN DAN LANGKAH-LANGKAH PENANGGULANGAN

A. Hambatan ini dapat ditinjau dari beberapa aspek, seperti:

1. Kehadiran OSIS sebagai organisasi di sekolah

Kedudukan organisasi ini harus murni dari siswa untuk siswa. Sebagai bagian dari kehidupan sekolah yang intinya adalah proses belajar mengajar. Berhasil tidaknya organisasi tersebut dapat diukur dengan seberapa jauh OSIS ini dapat menunjang proses bekajar mengajar dalam pencapaian tujuan pendidikan.

2. Pengolahan OSIS

Pengelolaan ini menyangkut segi kualitas pengelola/siswa seperti:

a. Kepemimpinan, seperti kemampuan dan kewibawaan menggerakkan segala sumber daya secara optimal
b. Manajemen, seperti kemampuan menyusun, mengatur, melaksanakan, mengevaluasi dan mengembangkan dengan program kesiswaan
c. Pengetahuan dan pengalaman dalam organisasi
d. Kemampuan memahami makna OSIS sebagai organisasi yang memiliki tujuan sebagai kehidupan kelompok memiliki sejumlah program terkoordinasi serta berkelanjutan dalam waktu tertentu
e. Hubungan kerjasama, baik antara sesame siswa maupun siswa dengan pembinanya

3. Peran OSIS dalam upaya pemantapan Wawasan wiyatamandala. Siswa dan proses belajar mengajar merupakan nafas dari kehidupan sekolah. Kelemahan dalam segi ini merupakan kegagalan dari fungsi sekolah yang bersangkutan. Dan OSIS sebagai organisasi siswa di sekolah harus dapat berfungsi sebagai benteng pertahanan kehidupan sekolah sebagai wawasan wiyatamandala. Untuk itu OSIS harus memiliki kekuatan, daya tangkal terhadap pengaruh negative terhadapl kehidupan sekolah, dan memiliki kemampuan melaksanakan program kegiatan 4 (empat) jalur dan 8 (delapan) materi pembinaan kesiswaan agar dapat menunjang pencapaian tujuan pendidikan, yaitu terbentuknya menusia

4. Pendanaan

Dana Osis yang bersumber dari iuran komite dirasa kurang dapat menunjang pelaksanaan program Osis. Untuk itu perlu dicari pemecahan bersama antar instansi terkait,agar dapat dilaksanakan suatu mekanisme pendanaan yang lebih rasional. Dalam hal ini peerintah daerah,pengendali pelaksanaan kegiatan didaerah sangat berperan.

5. Pembinaan

Perlu ada pembinaan secara terus-menerus, berjenjang dan dilengkapi dengan perangkat informasi (buku-buku, juklak, juknis dan lain-lain) agar ada persepsi yang sama anatar para Pembina dan siswa yang dibina. Setiap laporan Osis harus dievaluasi unutuk pembinaan selanjutnya.

B. Langkah-langkah Penanggulangan

Agar \osis dapat berfungsi dan berperan sebagaimana tersebut diatas, paling tidak ada 5 macam aspek pemecahan.

1. Osis harus dibentuk sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan dalam arti mampu mewujudkan arti maupun perannya sebagai sebuah organisasi.

2. Aparat Osis dipilih berdasarkan segi tertentu, seperti:

a. Kepemimpinannya
b. Kemampuan manajemen dan pengalaman dalam organisasi
c. Loyalitasnya
d. Keteladannya dan kewibawaannya
e. Keluasan dalam wawasannnya
f. Kemampuan berkomunikasi
g. Kesadaran terhadap tugas dan tanggung jawab.

3. Agar OSIS dapat berperan dalam mendukung pencapaian tujuan kurikuler, maka perlu dilatih dan dibina dalam pelaksanaan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang menyangkut 8 (delapan) materi pembinaan kesiswaan, termasuk dalam kegiatan ini adalah pelatihan dan pembinaan yang berkaitan dengan penyusunan program kegiatan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengembangannyaa.

4. Untuk memecahkan masalah pendanaan OSIS, program OSIS dapat dilampiri dengan saran-saran pemecahan tentang pendanaan. Saran tersebut dalam kesempatan tertentu dapat dibicarakan bersama. Tidak mungkin dapat dipecahkan sepihak oleh para pengurus OSIS. Oleh karena itu para Pembina juga komite sekolah, melalui Kepala Sekolah perlu diberikan pengertian sehingga timbul kesadaran bahwa dana untuk OSIS adalah menjadi tanggung jawab bersama.

5. Pembinaan dapat dilakukan melalui :

a. Personilnya ; dengan pelatihan-pelatihan, diskusi, rapat-rapat, dan lainnya
b. Informasi tertulis ; peraturan, juklak, juknis, surat edaran, dan lain-lain
c. Kegiatan terpadu yang diadakan oleh dan dengan intern sekolah, antar sekolah, dan antar sekolah dengan masyarakat.
d. Kegiatan ini dapat dikoordinasikan oleh sekolah yang bersangkutan, aparat pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat.

6. Para Pembina hendaknya dapat menghindarkan diri dari perbuatan atau campur tangan dengan memberikan kesan menguasai, mengatur, memaksakan, dan perilaku lain yang sejenis, sehingga OSIS merasa diberikan kebebasan untuk mengeluarkan dan mengembangkan gagasan, ide sesuai dengan tingkat kemampuan dan kematangan mereka.





PENUTUP

Dari keseluruhan uraian tersebut dapat disimpulkan sebagaiberikut :

1. Proses lahirnya OSIS pada tahun 1970 sampai dengan 1972 sangat dipengaruhi oleh sistem politik masa itu,dimana pemerintah mulai mengusahakan adanya suatu pola pembinaan dan pengembangan generasi muda. Usaha ini melahirkan Kep. Mendikbud Nomor : 0323/U/1978 tentang Pola Dasar dan Pengembangan Generasi Muda.

2. Berdasarkan Kep. Mendikbud Nomor: 0323/U/1978 tersebut secara formal OSIS dinyatakan sebagai salah satu jalur pembinaan generasi muda.

3. OSIS merupakan salah satu wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu setiap sekolah wajib membentuk OSIS. OSIS tidak mempunyai hubungan organisasi dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian dari organisasi lain yang ada di luar sekolah.

4. OSIS sebagai suatu organisasi intra sekolah merupakan bagian internal dari kehidupan sekolah, sehingga keberadaan OSIS diharapkan mampu mendukung terwujudnya sekolah sebagai Wawasan Wiyatamandala.

5. Dalam menumbuh kembangkan OSIS, adalah menjadi tanggung jawab bersama antara sekolah, orang tua, masyarakat dan pemerintah.

6. Dalam proses tumbuh dan berkembang, OSIS sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan memegang peranan yang sangat menentukan dalam menunjang terwujudnya fungsi pendidikan.

Senin, 27 Agustus 2012

The Power of EDUCATION

Education is the movement from darkness to light.
Ratu Rania of Jordan 

moon and sun     Educating our children is not just about imposing a body of knowledge on them. Rather, it involves preparing children from the early years for the world in which they will come of age. It means instilling a love for lifelong learning, creativity, self-expression and an appreciation for diversity.
 
Mendidik anak-anak kita bukan berarti mengajarkan kepada mereka sekumpulan ilmu pengetahuan semata.
Lebih penting lagi, mendidik berarti mengajarkan kepada anak-anak kita sejak usia dini, kemampuan untuk siap dan mampu menghadapi tantangan dunia masa depan yang akan menjadi ajang hidup mereka nantinya.
Dan ini berarti menanamkan keingintahuan dan rasa cinta belajar seumur hidup, kreativitas, keberanian mengemukakan pendapat dan berekspresi, serta penghargaan akan segala bentuk perbedaan (antar manusia).
~  H er Majesty Queen Rania Al Abdullah of Jordan  ~
line

murid yang beragam 

moon and sun     If kids come to us from strong, healthy functioning families, it makes our job easier.
If they do not come to us from strong, healthy, functioning families, it makes our job more important.
Sebagai seorang guru (pendidik), bila murid-murid kita berasal dari keluarga yang harmonis dan bahagia, maka tugas kita akan semakin mudah.
Tetapi bila murid kita TIDAK berasal dari keluarga yang harmonis dan bahagia, maka tugas kita menjadi semakin PENTING.
(Walau lebih mudah mendidik anak-anak yang "sudah baik", tetapi tugas pendidik yang sejati adalah mendidik mereka yang masih "mencari jalannya" ini.
~  B arbara Colorose   ~
line

pengaruh dan peran guru (pendidik) 

moon and sun     Teachers affect eternity; no one can tell where their influence stops.
Guru atau pendidik memiliki pengaruh yang luar biasa, tidak ada batasnya. Tidak ada yang bisa mengatakan di mana pengaruh seorang yang mendidik dengan baik (atau tidak baik) ini berhenti.
(Semua yang dilakukan manusia bisa jadi merupakan hasil dari pengaruh atau didikan orang yang mendidiknya dulu, sedikit atau banyak.)
~  H enry Brooks Adams  ~
line

ruang kelas jaman dahulu 

moon and sun     Teaching is not a lost art, but the regard for it is a lost tradition.
Mendidik bukanlah sebuah seni atau ketrampilan yang semakin menghilang, masih banyak orang yang mampu melakukannya sampai sekarang. Cuma masalahnya, semakin banyak orang yang kehilangan penghargaan akan peran sangat penting yang satu ini.
~  J acques Barzun  ~
line

guru sejati menunjukkan jalan 

moon and sun     The man (or woman) who can make hard things easy is the educator.
Orang yang bisa membuat semua hal yang sulit menjadi mudah dipahami, yang rumit menjadi mudah dimengerti, atau atau yang sukar menjadi mudah dilakukan, itulah pendidik yang sejati.
~  R alph Waldo Emerson  ~
line

guru sejati peduli 

moon and sun     Students don't care how much you know until they know how much you care.
Siswa tidak peduli betapa pintarnya seorang guru, yang mereka pedulikan adalah apakah guru tersebut juga peduli terhadap dirinya.
~  A nonymous  ~
line

bekas permanen akibat didikan kita 

moon and sun     Children are like wet cement, whatever falls on them makes an impression.
Anak-anak itu mirip adonan semen basah. Apapun yang jatuh ke atasnya, meninggalkan bekas, yang kalau tidak segera dihaluskan kembali, bekas tersebut akan mengeras selamanya.
~  H aim Ginott  ~
line

guru hebat muridnya lebih pintar 

moon and sun     The test of a good teacher is not how many questions he can ask his pupils that they will answer readily, but how many questions he inspires them to ask him which he finds it hard to answer.
Indikasi bahwa seseorang bisa disebut guru (pendidik) yang hebat bukanlah pada kemampuannya mengajarkan murid untuk pintar menjawab semua jenis pertanyaan, tetapi pada kemampuannya menginspirasi murid agar mengajukan pertanyaan yang dia sendirinya kesulitan untuk menjawabnya.
(Dengan kata lain, bila guru mengajar agar murid bisa sama pintarnya dengan dia, itu biasa saja. Guru yang bagus adalah yang bisa mendidik muridnya agar jauh lebih pintar dan lebih kritis daripada dirinya sendiri.)
~  A lice Wellington Rollins (1910-1997)  ~
line

ajarkan anak prinsip penting hidup 

moon and sun     Teaching kids to count is fine, but teaching them what counts is best.
Mengajarkan murid agar bisa berhitung itu bagus, tetapi yang terbaik dan paling penting adalah mengajarkan mereka tentang hal-hal yang tidak bisa dihitung nilainya (sesuatu yang sangat berharga dalam hidup ini, seperti prinsip dan kode etik hidup, kebaikan, nilai moral, pengabdian, dsb.).
~  B ob Talbert  ~
line

guru hebat memberi inspirasi 

moon and sun The mediocre teacher tells. The good teacher explains. The superior teacher demonstrates. The great teacher inspires.
Guru yang biasa-biasa saja memberi tahu. Guru yang baik menjelaskan. Guru yang bagus menunjukkan bagaimana caranya. Tetapi guru yang luar biasa menginspirasi murid-muridnya.
~  W illiam A. Ward  ~
line

mendidik menginspirasi dan mengobarkan semangat 

moon and sun     Education is not the filling of a pail, but the lighting of a fire.
Pendidikan bukanlah seperti mengisi ember yang kosong. Kepala murid-murid kita bukanlah seperti ember kosong yang boleh seenaknya kita isi apa saja.
Pendidikan adalah seperti menyalakan api yang telah atau hampir padam.
(Dengan kata lain, ketika kita mendidik seorang anak, kita harus menyadari bahwa si anak sudah membawa "bekal" mereka masing-masing di dalam pikiran mereka. Mereka sudah memiliki pandangan dan latar belakang pengetahuan dari pengalaman hidup mereka sebelumnya, dan ini harus dihargai guru. Tidak boleh sembarangan mengisi kepala si anak.
Pendidikan yang benar adalah yang bisa memanfaatkan "bekal" si anak ini dengan baik sehingga semakin berkembang maksimal, seperti api yang dinyalakan kembali.)
~  W illiam Butler Yeats  ~
line

ajarkan skill yang relevan dengan masa depan 

moon and sun     If we teach today's students as we taught yesterday's, we rob them of tomorrow
Jika cara mengajar dan apa yang kita ajarkan kepada murid-murid kita hari ini sama saja dengan yang kemarin, maka kita merampas masa depan anak didik kita tersebut.
Artinya, ilmu pengetahuan dan kemampuan hidup berkembang terus. Jika fakta ini tidak kita pahami dan lalu ajarkan pada murid kita, maka kita tidak mempersiapkan mereka dengan baik untuk menghadapi tantangan masa depan yang jelas berbeda dari masa sekarang.
~  J ohn Dewey  ~
line

guru, profesi sumber segala profesi 

moon and sun     Teaching is the one profession that creates all other professions.
Menjadi pendidik, (atau guru, baik formal atau non-formal) adalah satu-satunya profesi yang menciptakan segala macam jenis profesi lainnya.
~  U nknown  ~
line

guru, menggugah cinta ilmu dan kreativitas 

moon and sun     It is the supreme art of the teacher to awaken joy in creative expression and knowledge.
Adalah suatu kemampuan luar biasa dalam diri guru bila ia mampu menggugah rasa cinta anak didiknya akan daya cipta kreatif dan ilmu pengetahuan.
~  A lbert Einstein  ~
line

guru sejati peduli dengan tulus  

moon and sun     A child cannot be taught by anyone who despises him, and a child cannot afford to be fooled.
Seorang anak tidak bisa dididik oleh orang yang membencinya dan dia juga tidak bisa dibohongi.
Dengan kata lain, seseorang yang tidak dengan tulus peduli pada si anak tidak akan mungkin bisa mendidiknya meskipun di luarnya dia pura-pura peduli. Ketulusan mendidik dengan baik datang dari hati.
~  J ames Baldwin  ~
line

fungsi pendidikan 

moon and sun     Education is not to reform students or amuse them or to make them expert technicians. It is to unsettle their minds, widen their horizons, inflame their intellects, teach them to think straight, if possible.
Pendidikan bukanlah untuk mengubah siswa, atau menghibur mereka dengan pelajaran yang menyenangkan. Juga bukan untuk menciptakan teknisi-teknisi yang ahli di bidangnya.
Pendidikan adalah untuk menantang siswa agar selalu berpikir kritis dan ingin tahu. Pendidikan adalah juga untuk membuka wawasan, menumbuhkan rasa cinta belajar, serta mengajar anak didik untuk berpikir dengan benar, sebisa mungkin.
~  R obert M. Hutchins   ~
line

modifikasi cara mengajar sesuai dg kemampuan siswa 

moon and sun     If a child can't learn the way we teach, maybe we should teach the way they learn.
Bila seorang anak tidak bisa belajar dari cara kita mengajarkan sesuatu kepadanya, mungkin kitalah yang harus mengubah cara mengajar kita agar sesuai dengan cara belajar mereka.
~  I gnacio 'Nacho' Estrada  ~
line

arti kesempurnaan 

moon and sun     We are what we repeatedly do. Excellence then, is not an act, but a habit.
Yang membentuk kepribadian kita adalah apa yang kita lakukan berulang kali. Karena itu, kesempurnaan tidaklah dicapai dengan sebuah tindakan sekali saja, tetapi oleh serangkaian kebiasaan baik yang kita lakukan berulang kali.
~  A ristotle  ~
line

beri contoh nyata bukan ceramah 

moon and sun     As a general rule, teachers teach more by what they are than by what they say.
Biasanya, guru/para pendidik lainnya, mendidik lebih banyak dengan contoh nyata yang mereka lakukan sendiri dari pada apa yang cuma mereka ceramahkan.
Ini adalah fakta bahwa murid meneladani tindakan nyata bukan kata-kata.
~  U nknown  ~
line

 


moon and sun     Never do anything for a student that he is capable of doing for himself. If you do, you'll make him an educational cripple ... a pedagogical paraplegic.
Jangan pernah lakukan untuk siswa/anak didik Anda apapun yang mereka mampu melakukannya sendiri. Karena kalau ini Anda lakukan, Anda akan menjadikan mereka orang-orang yang "lumpuh" dalam pendidikan.
~  H oward Hendricks  ~

And we will find more of Inspiration words of education:

1.   No man who worships education has got the best out of education.... Without a gentle contempt for education no man's education is complete.  ~G.K. Chesterton
Tidak ada manusia yang menyembah pendidikan mendapatkan hasil terbaik dalam pendidikan… Tidak ada pendidikan manusia yang sempurna tanpa melawan pendidikan.
2.   The aim of education should be to teach us rather how to think, than what to think - rather to improve our minds, so as to enable us to think for ourselves, than to load the memory with thoughts of other men.  ~Bill Beattie
Tujuan pendidikan harusnya untuk mengajarkan kita cara bagaimana berpikir, daripada mengajarkan apa yang harus dipikirkan – mengajarkan memperbaiki otak kita sehingga membuat kita bisa berpikir untuk diri sendiri, daripada membebani memori otak kita dengan pemikiran orang lain.
3.   The whole purpose of education is to turn mirrors into windows.  ~Sydney J. Harris
Seluruh tujuan pendidikan adalah untuk mengganti cermin menjadi jendela.
4.    Education is what remains after one has forgotten what one has learned in school.  ~Albert Einstein
Pendidikan itu apa yang ada setelah seorang lupa akan apa yang ia pelajari di sekolah.
5.    The school is the last expenditure upon which America should be willing to economize.  ~Franklin D. Roosevelt
Sekolah adalah pengeluaran biaya terakhir Amerika meski sedang menghemat.
6.    An educational system isn't worth a great deal if it teaches young people how to make a living but doesn't teach them how to make a life.  ~Author Unknown
 7.   It is a thousand times better to have common sense without education than to have education without common sense.  ~Robert G. Ingersoll
 Lebih baik ribuan kali masuk akal tanpa pendidikan dari pada pendidikan tanpa masuk akal.
8.    Education... has produced a vast population able to read but unable to distinguish what is worth reading.  ~G.M. Trevelyan
Pendidikan telah menciptakan populasi yang luas, yang dapat membaca tapi tidak bisa membedakan apa yang pantas dibaca.
9.   To the uneducated, an A is just three sticks.  ~A.A. Milne
Bagi orang yang tidak berpendidikan, huruf A hanyalah sebuah tiga garis.
10. Nations have recently been led to borrow billions for war; no nation has ever borrowed largely for education.  Probably, no nation is rich enough to pay for both war and civilization.  We must make our choice; we cannot have both.  ~Abraham Flexner
Negara-negara akhir-akhir ini meminjam jutaan uang untuk perang; tidak ada negara yang pernah meminjam uang banyak untuk pendidikan. Mungkin, tidak ada negara yang cukup kaya untuk meminjamkan perang ataupun paradaban. Kita harus memilih; tidak bisa kita memilih kedua-duanya.
11. The object of education is to prepare the young to educate themselves throughout their lives. ~Robert Maynard Hutchins
Tujuan pendidikan itu untuk menyiapkan anak muda agar bisa mendidik dirinya sendiri sepanjang hidupnya.
12. He who opens a school door, closes a prison. ~Victor Hugo
Manusia yang membuka pintu sekolah itu menutup pintu penjara.
13. Every time you stop a school, you will have to build a jail.  What you gain at one end you lose at the other.  It's like feeding a dog on his own tail.  It won't fatten the dog.  ~Mark Twain
Setiap kali kau menutup sekolah, kau mungkin harus membangun penjara. Apa yang kau dapat pada satu masa, kau harus kehilangan masa yang lain. Seperti memberi makan anjing pada ekornya. Hal tersebut tidak akan membuat gemuk anjing.
14. My idea of education is to unsettle the minds of the young and inflame their intellects.  ~Robert Maynard Hutchins
Ide saya tentang pendidikan adalah menggangu ketenangan pikiran anak dan membuat pikiran mereka bergelora.
15. Education is a progressive discovery of our own ignorance.  ~Will Durant
Pendidikan adalah penemuan terbesar dalam kebodohan kita sendiri.
16. Why should society feel responsible only for the education of children, and not for the education of all adults of every age?  ~Erich Fromm
Mengapa masyarakat bertanggung jawab hanya pada pendidikan anak, dan tidak bertanggung jawa pada pendidikan orang dewasa?
17. Education would be much more effective if its purpose was to ensure that by the time they leave school every boy and girl should know how much they do not know, and be imbued with a lifelong desire to know it.  ~William Haley
Pendidikan akan lebih efektif jika tujuannya adalah meyakinkan bahwa menjelang mereka lulu sekolah, setiap siswa harus tahu seberapa banyak mereka tidak tahu, dan mereka harus diilhami dengan keinginan abadi untuk mengetahuinya.
18. I read Shakespeare and the Bible, and I can shoot dice.  That's what I call a liberal education.  ~Tallulah Bankhead
Saya membaca karya Shakespeare dan Injil, dan saya bisa berjudi. Itulah apa yang disebut pendidikan liberal.
19.  A child educated only at school is an uneducated child.  ~George Santayana
Anak yang dididik hanya di sekolah adalah anak yang tidak berpendidikan.
20. Education's purpose is to replace an empty mind with an open one.  ~Malcolm S. Forbes
Tujuan pendidikan adalah untuk mengganti pikiran yang kosong menjadi pikiran yang terbuka.
21. Education is an admirable thing, but it is well to remember from time to time that nothing worth knowing can be taught.  ~Oscar Wilde, "The Critic as Artist," 1890
Pendidikan adalah hal yang dipuja-puja, tapi harus diingat bahwa dari waktu ke waktu hal yang pantas diketahui itu tidak dapat diajarkan.
22. If I had learned education I would not have had time to learn anything else.  ~Cornelius Vanderbilt
Jika saya dulu berpendidikan saya akan memiliki waktu untuk mempelajari yang lainnya.
23. Education is an ornament in prosperity and a refuge in adversity.  ~Aristotle
Pendidikan itu sebuah perhiasan dalam kemakmuran dan tempat bernaung dalam kesengsaraan.
24. Education is simply the soul of a society as it passes from one generation to another.  ~G.K. Chesterton
Pendidikan adalah jiwa sebuah masyarakat karena pendidikan melewati satu generasi ke generasi lainnya.
25. Education is the ability to listen to almost anything without losing your temper or your self-confidence.  ~Robert Frost
Pendidikan adalah kemampuan mendengar akan setiap hal tanpa kehilangan tabiatmu atau kepercayaan dirimu.
26. Learning, n.  The kind of ignorance distinguishing the studious.  ~Ambrose Bierce, The Devil's Dictionary
Learning dalam kamus setan adalah kata benda yang berarti jenis kebodohan yang membedakan orang yang rajin belajar.
27.  If a man is a fool, you don't train him out of being a fool by sending him to university.  You merely turn him into a trained fool, ten times more dangerous.  ~Desmond Bagley
Jika seorang manusia itu bodoh, kau tidak melatihnya menjadi bodoh dengan mengirimnya di perguruan tinggi.
28. Education is the movement from darkness to light.  ~Allan Bloom
Pendidikan adalah peralihan dari kegelapan ke terang benerang.
29. Much education today is monumentally ineffective.  All too often we are giving young people cut flowers when we should be teaching them to grow their own plants.  ~John W. Gardner
Kebanyakan pendidikan saat ini sangat tidak efektif. Terlalu sering kita memberi anak-anak kecil sebatang bunga ketiha harusnya kita mengajarkan mereka cara menumbuhkan tanaman mereka sendiri.
30. There is nothing so stupid as the educated man if you get him off the thing he was educated in.  ~Will Rogers
Tidak ada hal yang sebodoh manusia berpendidikan jika kau jauhkan dia dari apa yang ia pelajari.
31.  Education is not filling a pail but the lighting of a fire.  ~William Butler Yeats
Pendidikan itu bukan sedang mengisi ember tapi menyalakan api.
32. Education, n.  That which discloses to the wise and disguises from the foolish their lack of understanding.  ~Ambrose Bierce, The Devil's Dictionary
Menurut Kamus Setan, pendidikan adalah kata benda yang berarti menyingkap dan menyembunyikan kekurangtahuan dari orang bijak kepada orang bodoh.
33. A good teacher must know the rules; a good pupil, the exceptions.  ~Martin H. Fischer
Guru yang baik harusnya tahu aturan; sedang siswa yang baik, pengecualian.
34. Too often we give children answers to remember rather than problems to solve.  ~Roger Lewin
Kita terlalu sering memberi anak-anak kecil jawaban yang mudah diingat daripada memberi masalah yang dapat diselesaikan.
35. They say that we are better educated than our parents' generation.  What they mean is that we go to school longer.  It is not the same thing.  ~Richard Yates
Mereka bilang bahwa kita terdidik lebih baik daripada generasi orang tua kita. Apa yang mereka maksud adalah bahwa kita sekolah lebih lama.
36. I think everyone should go to college and get a degree and then spend six months as a bartender and six months as a cabdriver.  Then they would really be educated.  ~Al McGuire
Saya kira setiap orang harus kuliah dan mendapatkan gelar, lalu menghabiskan enam bulan sebagai pelayan bar dan enam bulan lagi sebagai supir taksi. Lalu mereka akan benar-benar terdidik.
37.  The tragedy of education is played in two scenes - incompetent pupils facing competent teachers and incompetent teachers facing competent pupils.  ~Martin H. Fischer
Tragedy pendidikan dimainkan dalam dua adegan – siswa yang tidak kompeten yang sedang menghadapi guru yang kompeten, dan sebaliknya.
38. If the Romans had been obliged to learn Latin, they would never have found time to conquer the world.  ~Heinrich Heine
Jika orang romawi diwajibkan belajar bahasa Latin, mereka tidak akan pernah punya waktu menaklukkan dunia.
39. Education is not preparation for life; education is life itself.  ~John Dewey
Pendidikan bukanlah persiapan hidup; karena pendidikan adalah hidup itu sendiri.
 40. Education: the inculcation of the incomprehensible into the indifferent by the incompetent.  ~John Maynard Keynes
Pendidikan adalah penanaman ketidaktahuan pada orang yang acuh dari seorang yang tidak kompeten.
41.  Education is learning what you didn't even know you didn't know.  ~Daniel J. Boorstin, Democracy and Its Discontents
Pendidikan adalah mempelajari apa yang bahkan kau tak tahu dari apa yang kau tak ketahui.
42. Education is the process of driving a set of prejudices down your throats.  ~Martin H. Fischer
Pendidikan adalah proses menelan sekumpulan prasangka melalui tenggorokan.
43. We are students of words: we are shut up in schools, and colleges, and recitation-rooms, for ten or fifteen years, and come out at last with a bag of wind, a memory of words, and do not know a thing.  ~Ralph Waldo Emerson
Kita adalah siswa sastra: kita diam di sekolah, di kampus dan diruang baca, selama sepuluh atau lima belas tahun, dan akhirnya keluar dengan sekoper angin, sebuah kenangan akan kata-kata, dan bahkan tidak mengetahui satu hal pun.
44. Intelligence appears to be the thing that enables a man to get along without education.  Education enables a man to get along without the use of his intelligence.  ~Albert Edward Wiggam
Kecerdasan nampak seperti sesuatu yang membuat manusia hidup tanpa pendidikan. Sedang pendidikan membuat manusia hidup tanpa menggunakan kecerdasannya.
45. The great difficulty in education is to get experience out of ideas.  ~George Santayana
Kesulitan terbesar dalam pendidikan adalah mendapatkan pengalaman dari sebuah ide.
46. You can get all A's and still flunk life.  ~Walker Percy
Meski kau dapat semua nilai A, masih saja kau jatuh dalam ujian hidup.
47.  My parents told me, "Finish your dinner.  People in China and India are starving."  I tell my daughters, "Finish your homework.  People in India and China are starving for your job."  ~Thomas L. Friedman
Orang tuaku bilang, “Selesaikan makan malammu, karena orang Cina dan India mati karena kelaparan.” Saya bilang pada anakku, “Selesaikan PR kalian, karena orang India dan Cina lapar karena PR kalian.”
48. Education is the transmission of civilization.  ~Ariel and Will Durant
Pendidikan adalah penyebaran peradaban.
49. The one real object of education is to have a man in the condition of continually asking questions.  ~Bishop Mandell Creighton
Satu tujuan nyata dari pendidikan adalah membuat manusia tetap dalam kondisi terus menerus bertanya.


line

"S A L A M S E J A H T E R A"