WELCOME TO MY MIKRO BLOGGING (ERI NURYAMAN), I HOPE WE CAN FIND NEW AND MORE KNOWLEDGE

Rabu, 26 September 2012

Kekuatan dan Keyakinan dalam DO'A

Bismillahi Subhanallah
:)

Do'a adalah kekuatan terbesar di muka bumi. Do'a adalah obat yang paling manjur, dan do'a adalah musuhnya bencana. Ada hal yang sangat menarik dari rahasia do'a yang saya tuliskan terakhir, yakni bahwa do'a merupakan musuhnya bencana. Apakah hubungan do'a dengan bencana?

Do'a dan bencana akan selalu bertarung dalam kehidupan manusia. Pertarungan seperti halnya yang terjadi dalam kehidupan manusia pastilah ada yang menang dan ada yang kalah. Ternyata seperti itulah kekuatan do'a dalam melawan bencana. Jika do'a kita lebih kuat dibandingkan bencana yang akan datang, maka dengan ijin Allah, do'a tersebut akan menghindarkan kita dari bencana. Dan sebaliknya, jika bencana ternyata lebih kuat dari do'a kita, maka bencana akan tetap datang namun kita akan lebih ringan menerimanya.
 
Ada 3 cara Allah dalam menjawab do'a seorang hamba, yakni :
  1. Allah Menjawab "YA" yakni mengabulkan do'a tersebut dengan cepat,
  2. Allah Menjawab "TUNGGU" yakni menangguhkan sampai saat terbaik menurut Allah, dan
  3. Allah Menjawab "TIDAK" yakni Allah menggantikan do'a itu dengan perkara yang lebih baik.

Perkara yang lebih baik disini, salah satunya bisa dengan cara Allah menghindarkan bencana yang sebenarnya sudah tertulis untuk kita. Dalam sebuah kajian hadits Ar-Ba'in yang pernah saya ikuti dijelaskan bahwa do'a dapat merubah takdir buruk seseorang. Logikanya sangat tepat dengan penjelasan saya di atas.

Kekuatan do'a ini hampir sebanding dengan kekuatan sedekah sebagaimana yang dijelaskan seorang ustadz, bahwa manfaat sedekah tidak saja membuka pintu-pintu rezeki, memudahkan urusan, melembutkan hati, namun juga dapat menghindarkan seseorang dari bencana. Dan jika bencana itu tetap datang, maka Allah akan meringankan bencana tersebut.

Inti dari dua kekuatan ini sebenarnya adalah bagaimana kita membangun kedekatan dengan Allah. Dan ini sangat berkaitan erat dengan ajaran Tauhidullah. Berdo'a dan bersedekah tujuan utamanya adalah membangun kedekatan kita dengan Allah. Jikapun ada permintaan yang sifatnya duniawi sangatlah manusiawi untuk kita lakukan. Dan tidak ada satupun hadits atau firman Allah yang melarang kita melakukan itu. Yang akan menjadi pembeda antara berdo'a dan bersedekah yang hanya sekedar memenuhi permintaan dan yang betul-betul sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah adalah niat. Dan niat ini tercermin dalam keistiqomahan seseorang dalam berdo'a dan bersedekah. Niat bukan hanya yang terucap dalam hati, namun juga terucap dalam lisan dan perbuatan.

Kita meminta karena kita sangat menyadari ketergantungan kita kepada Allah. Kita meminta karena memang tidak ada tempat terbaik untuk meminta selain kepada Allah. Kita meminta dan kita bersedekah karena kita meyakini bahwa inilah jalan terbaik agar kita lebih dekat kepada Rabb kita. "Aku bersama hamba-Ku selama dia mengingat-Ku dan bibirnya basah menyebut nama-Ku." begitu Allah berfirman dalam Al-Qur'an.

Jadi, mintalah kepada Allah dalam do'a dan sedekah. Ketika suatu hal menjadi mustahil do'a mengubah segalanya. Do'a membuat kita kuat, do'a membuat kita bertahan, dan do'a membuat kita memiliki harapan. Kuat dalam menjalani kehidupan yang sulit, bertahan dalam kondisi yang tidak nyaman, dan jika kita sabar maka harapan untuk mendapat ridho Allah dan masuk surga terhampar di depan mata kita.

Tidak ada komentar:

"S A L A M S E J A H T E R A"